Let's get beauty |
Ketika
masih remaja, saya punya seorang sahabat yang cantik jelita. Kala itu, saya
masih jauh dari dunia fashion yang saya
geluti seperti saat ini. Sahabat saya ini memang terlihat fashionable di setiap kesempatan, tak terkecuali ketika di sekolah.
Maklum, kala itu kami masih sama-sama duduk di bangku SMA.
Fashionable
di sekolah bukan berarti harus memakai baju warna-warni yang di luar aturan
sekolah. Sahabat saya ini tentu saja masih tetap memakai seragam sekolah. Namun
yang membuat dia tampak fashionable
adalah dia selalu melilitkan ikat pinggang dengan warna-warna yang senada
dengan tali rambut ataupun sepatunya.
Tak
hanya itu, dia juga selalu membuat rambutnya terikat cantik dan modis. Inilah
yang membuatnya tampak berbeda. Belum lagi jika memandang raut wajahnya. Tentu
bukan anak sekolah yang polos, tapi wajah cantik itu sudah berbalut make up tipis yang membuat dia selalu
terlihat fresh. Bahkan di bibirnya,
dia juga tak pernah lupa memulaskan lip
gloss agar bibirnya selalu terlihat lembap.
Menariknya
lagi, di beberapa kesempatan, sahabat perempuan saya ini sering mengeluh jika
tubuhnya terlihat lebih gemuk ataupun ketika ada yang komentar bahwa dia
terlihat gemuk. Secara spontan, dia pasti akan langsung sedih dan mulai sering
bercermin dan mencari cara bagaimana tubuhnya kembali langsing. Walaupun
sebenarnya, dia tak benar-benar terlihat gemuk.
Saat
itu, saya hanya senyum dan geleng-geleng kepala saja jika melihat apa yang
terjadi pada teman saya ini. Menurut saya, tak seharusnya ia berlebihan
menyikapi tentang penampilan dan berat badannya. Yang penting terlihat cantik
dan keren, ya sudahla.
Tapi
itu dulu, ketika saya memang benar-benar belum terjun ke dunia fashion media. Kini, setelah beberapa
tahun ‘handling’ Tabloid MODIS, saya
menjadi sangat memahami, betapa perempuan memang selalu ‘ribut’ terhadap
penampilan. Dari ujung rambut sampai ujung kaki serasa menjadi hal menarik
untuk diekspresikan.
Dalam
sebuah film, saya juga pernah mendapati sebuah dialog, bagiamana seorang pria
mengaku tak habis pikir dengan busana kaum perempuan yang dianggapnya terlalu
ribet dan menyusahkan diri sendiri. Ternyata, hal itu dijawab si perempuan
bahwa segala hal yang dikenakan, termasuk busana merupakan cermin dari pemakainya.
No comments:
Post a Comment