Dalam
satu moment arisan ataupun sekedar ngumpul-ngumpul, ada percakapan yang tak
pernah hilang di kalangan para wanita. Selain kabar terkini, komentar tentang
bentuk tubuh dan penampilan fisik seolah tak pernah absen begitu saja. Masih
bagus jika komentar yang muncul bernada positif seperti, “Apa kabar Jeng…, wah
tambah langsing nih. Apa resepnya?” Atau juga sapaan, “Jeng, kok makin ayu saja
sih. Perawatan ya? Dimana? Bla bla bla….”
Dua
contoh sapaan di atas tentu masih ditanggapi positif bagi mereka yang
dikomentari. Bahkan, bisa jadi komentar itu menjadi sebuah energi bagi yang
dikomentari. Energi positif yang muncul itu tentu saja menjadikan rasa percaya
diri mereka makin terpupuk.
10 tahun lalu |
Kini, aku makin chubby |
Bagaimana
jika kemudian sapaan atau komentar yang muncul adalah sebaliknya? Misalnya,
“Jeng… makin makmur aja nih… (makmur = gendut, red).” Atau juga sapaan, “Waduh tambah
seger, pipinya sekarang agak chubby, pasti makan dan tidurnya sudah nyaman.”
Dua
contoh sapaan itu, secara langsung, bagi wanita, ternyata direspon dengan beragam
rasa dan pikiran yang hampir semuanya cenderung negatif. Istilah makmur yang
dianggap punya arti gendut, tentu saja membuat wanita tiba-tiba percaya dirinya
luntur. Begitu juga dengan bentuk pipi yang dianggap chubby, tentu saja membuat
wanita merasa tiba-tiba tak cantik lagi.
Jika
sudah demikian, dampaknya adalah rasa gelisah dan risau bagaimana membuat tubuh
mereka tak lagi dikomentari gendut, makmur, chubby ataupun tembem lagi. Rasa
gelisah ini pula yang kemudian membuat mereka berusaha melakukan diet ketat,
bahkan diet ekstrem untuk membuat tubuhnya ramping lagi.
Dampak
lain yang tak kalah merisaukan adalah kondisi tubuh yang dianggap gendut
biasanya membuat seseorang menjadi minder dan takut untuk berekspresi. Mereka
akan lebih memilih tertutup karena takut segala hal yang dilakukan akan
disangkutpautkan dengan bentuk dan berat tubuhnya. Padahal, itu semua tidaklah
benar.
Sebenarnya,
idealnya seorang wanita memang dianggap cantik ketika bertubuh langsing dan
berwajah cantik. Namun, jika kemudian seseorang menjadi tak langsing lagi alias
gemuk, tentu saja dianggap berbeda dengan lazimnya. Itulah yang kemudian
membuat para wanita yang punya berat badan berlebih menjadi tak percaya diri.
Menurut
saya, selain keinginan dan sagala cara yang ‘wajar’ dilakukan untuk membuat
berat tubuh kembali normal, seorang wanita gemuk atau big size, haruslah tetap
percaya diri. Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan potensi diri dan
kemampuannya di bidang lain. Karena, kehebatan seseorang tak hanya dinilai dari
segi fisik saja.
@aimeeharis
No comments:
Post a Comment