Bagi beberapa wanita karier, urusan
pernikahan masuk ke urutan yang ‘kesekian’. Kesibukan pekerjaan yang luar biasa
kerap menjadikan mereka lupa akan keinginan untuk mengakhiri masa lajang.
Bahkan berbagai alasan pun kadang dikemukakan sehingga menunda keinginan untuk
segera berumah tangga. Mulai dari jodoh yang belum ada hingga karena belum
punya pasangan yang sesuai dengan kriteria.
Berbagai hal itulah yang kemudian
menjadi pertimbangan para wanita karier ini untuk tidak segera menikah.
Padahal, sangat banyak kenikmatan yang bisa didapat dari melaksanakan sunah
Nabi ini. Banyak kebahagiaan yang bakal ditemukan ketika sudah bisa menyatu
dengan lawan jenis secara halal, yakni setelah melakukan ijab-qabul.
Saya sendiri, beberapa kali
menuliskan bahwa bagi saya, seorang wanita menjadi sempurna adalah ketika dia
sudah bisa mendapat pasangan, kemudian menikah dan bisa mempunyai anak. Saya
pun juga sangat setuju dengan ucapan bahwa sebaik-baiknya hidup sendiri, masih
lebih baik dan menyenangkan hidup bersama orang lain (suami).
Selama hampir 12 tahun menikah,
banyak hal yang membuat hidup saya lebih berwarna. Hal yang pertama tentu saja
karena saya tak hidup sendiri lagi. Beban yang dulu biasa saya pikul sendiri,
maka setelah menikah, bisa saya share dengan sang suami. Belum lagi dengan
berbagai kebahagiaan yang lain.
Bagaimanapun, wanita sangat suka
dipuji dan dimanja. Dengan menikah, saya merasa tak perlu mencari pujian lagi
dari orang lain, sebaliknya, ada suami yang siap membuat saya tersipu dan
bermanja. Bahkan, menariknya, saya menjadi benar-benar bisa menikmati sebuah
keromantisan yang halal, baik melalui ucapan verbal seperti kata-kata “I love
u” ataupun dengan sikap lembut yang bisa memberi arti positif dalam hidup saya.
Betapa menikah telah membuat hidup
saya menjadi berubah. Tak hanya bahagia untuk diri saya sendiri, tapi juga
untuk keluarga. Pernikahan yang telah saya rajut bersama suami pun menjadi
sempurna dengan kehadiran seorang anak. Dialah yang menjadi keturunan kami dan
akan mendoakan kami, orang tuanya. Bagaimanapun, salah satu tujuan menikah
adalah untuk menciptakan keturunan dan yang akan melanjutkan estafet perjuangan
dalam Islam.
Begitu banyak kenikmatan dengan
melakukan sunah Rasulullah ini, juga tak harus membuat kehidupan berkarier saya
jalan di tempat. Sebaliknya, saya berusaha membuktikan bahwa kedua hal itu bisa
berjalan beriringan. Saya berkarier, saya juga harus tahu bahwa ada kewajiban
‘menikah’ yang bisa membuat hidup saya lebih sempurna.
Jadi, tunggu apa lagi? Jika sudah
siap, jangan tunda untuk menikah. Karena menikah memberi banyak kebahagiaan dan
kenikmatan yang luar biasa.
No comments:
Post a Comment