Friday, 17 April 2015

Sukses itu ...

Dalam sebuah film, saya pernah melihat sebuah dialog antara atasan dan bawahan. Sang bos yang merupakan top leader sebuah perusahaan mengatakan bahwa jika  kehidupan pribadi seseorang sudah mulai berantakan, maka siap-siap memasuki kesuksesan di dunia kerja.
Sebenarnya, ucapan itu ada benarnya juga. Banyak orang di sekitar saya sering mengeluh karena tak bisa mengatur waktu karena kesibukan kerja yang bejibum. Komplain dan protes keluarga yang merasa tak dipedulikan menjadi problem utama yang selalu mereka lontarkan berkali-kali.
Belum lagi menjaga diri dan pribadi. Kehidupan kesehatan yang tak bisa terjaga akibat kelelahan ataupun stress yang berlebihan karena pekerjaan menjadi hal rutin yang kemudian mereka hadapi. Problem lain yang juga muncul adalah, ‘mencintai’ diri sendiri menjadi makin berkurang. Lupa waktu istirahat, waktu makan menjaid tidak teratur, acara me time pun tak masuk schedule.
Itu semua adalah fenomena yang kerap dialami wanita yang mulai menanjak karirnya. Namun, sebenarnya, semua problem itu bukanlah problem yang abadi. Semua bisa diatasi jika seorang wanita karir bisa membangun komitmen untuk disiplin. Tak hanya bertanggung jawab pada pekerjaan, tapi juga kehidupan pribadi dan keluarga.
Membangun kesuksesan tak hanya sebatas di kantor ataupun dunia kerja saja, namun juga perannya sebagai wanita, istri, dan ibu dari anak-anak mereka. Jikalaupun ada dialog bahwa kehidupan menjadi mulai berantakan karena akan mencapai kesuksesan, maka itu adalah bagian dari proses. Proses untuk mengenali bahwa untuk mencapai sukses, maka harus mengevaluasi apa saja yang bakal dialami dan bagaimana mencari solusinya. Jika semua bisa teratasi, maka, identitas kesuksesan yang benar pas untuk anda sandang.
Begitu juga dengan yang pernah saya alami. Jauh sebelum menduduki posisi penting di tabloid ini, bukan tidak mungkin, saya menemukan banyak kendala dan tantangan. Mulai dunia kerja yang begitu beragam hingga risiko harus sering meninggalkan keluarga karena tuntutan kerja yang demikian. Namun sekali lagi, itu bagian dari proses. Jika kita bisa mengendalikan semuanya sesuai porsinya, maka itu berarti kita sudah bisa memasuki poin yang disebut sukses.
Berbagai catatan menuju kesuksesan dengan dibarengi keberhasilan memang tidaklah mudah. Namun, banyak wanita, terutama muslimah ternyata bisa mewujudkan semuanya. Diantara jutaan muslimah yang sukses tersebut, ternyata bisa menyeimbangkan posisinya sebagai top leader di tempat kerja, tapi juga bahagia dalam keluarga.
@aimeeharis

No comments: