Dalam
sebuah film, saya pernah melihat sebuah dialog antara atasan dan bawahan. Sang
bos yang merupakan top leader sebuah perusahaan mengatakan bahwa jika kehidupan pribadi seseorang sudah mulai
berantakan, maka siap-siap memasuki kesuksesan di dunia kerja.
Sebenarnya,
ucapan itu ada benarnya juga. Banyak orang di sekitar saya sering mengeluh karena
tak bisa mengatur waktu karena kesibukan kerja yang bejibum. Komplain dan
protes keluarga yang merasa tak dipedulikan menjadi problem utama yang selalu
mereka lontarkan berkali-kali.
Belum
lagi menjaga diri dan pribadi. Kehidupan kesehatan yang tak bisa terjaga akibat
kelelahan ataupun stress yang berlebihan karena pekerjaan menjadi hal rutin
yang kemudian mereka hadapi. Problem lain yang juga muncul adalah, ‘mencintai’
diri sendiri menjadi makin berkurang. Lupa waktu istirahat, waktu makan menjaid
tidak teratur, acara me time pun tak masuk schedule.
Itu
semua adalah fenomena yang kerap dialami wanita yang mulai menanjak karirnya.
Namun, sebenarnya, semua problem itu bukanlah problem yang abadi. Semua bisa
diatasi jika seorang wanita karir bisa membangun komitmen untuk disiplin. Tak
hanya bertanggung jawab pada pekerjaan, tapi juga kehidupan pribadi dan
keluarga.
Membangun
kesuksesan tak hanya sebatas di kantor ataupun dunia kerja saja, namun juga
perannya sebagai wanita, istri, dan ibu dari anak-anak mereka. Jikalaupun ada
dialog bahwa kehidupan menjadi mulai berantakan karena akan mencapai
kesuksesan, maka itu adalah bagian dari proses. Proses untuk mengenali bahwa
untuk mencapai sukses, maka harus mengevaluasi apa saja yang bakal dialami dan
bagaimana mencari solusinya. Jika semua bisa teratasi, maka, identitas
kesuksesan yang benar pas untuk anda sandang.
Begitu
juga dengan yang pernah saya alami. Jauh sebelum menduduki posisi penting di
tabloid ini, bukan tidak mungkin, saya menemukan banyak kendala dan tantangan.
Mulai dunia kerja yang begitu beragam hingga risiko harus sering meninggalkan
keluarga karena tuntutan kerja yang demikian. Namun sekali lagi, itu bagian
dari proses. Jika kita bisa mengendalikan semuanya sesuai porsinya, maka itu
berarti kita sudah bisa memasuki poin yang disebut sukses.
Berbagai
catatan menuju kesuksesan dengan dibarengi keberhasilan memang tidaklah mudah.
Namun, banyak wanita, terutama muslimah ternyata bisa mewujudkan semuanya.
Diantara jutaan muslimah yang sukses tersebut, ternyata bisa menyeimbangkan
posisinya sebagai top leader di tempat kerja, tapi juga bahagia dalam keluarga.
@aimeeharis
No comments:
Post a Comment