
Saya jadi ingat, setiap Ramadan tiba, saya tak pernah merasa
kesepian. Setiap saat, saya merasa diiringi alunan suara orang mengaji. Hampir
tiap masjid di lingkungan tempat tinggal saya memang selalu menggelar tadarus
yang sengaja dikeraskan suaranya mulai dari subuh hingga menjelang tengah
malam. Mereka hanya akan berhenti ketika waktu shalat tiba saja.
Saya juga sangat bahagia ketika Ramadan tiba, saya menjadi
punya banyak waktu untuk berkumpul sesama, baik keluarga, saudara, kawan dan
yang paling utama adalah para tetangga. Inilah berkah Ramadan, Allah seperti
memberi kesempatan pada hambanya yang biasanya terlalu larut dengan kesibukan,
maka ketika Ramadan tiba, Allah memberi kemudahan untuk menyambung silaturahim.
Salah satunya adalah dengan shalat jamaah di masjid.
Sudah bukan rahasia lagi, ketika Ramadan tiba, gairah untuk
beribadah seolah tumbuh luar biasa. Masjid yang biasanya hanya dipenuh jamaah
berjumlah belasan, maka ketika bulan puasa tiba, para jamaah yang datang justru
meluber hingga luar masjid. Karenanya, ketika Ramadan tiba, saya menjadi bisa
bertemu dengan para tetangga, saling sapa dan sambung silaturahim lagi.

Kini, Ramadan tinggal menghitung hari, secara pribadi saya
harus menyiapkan diri untuk bisa menyambutnya dengan banyak hal yang positif. Sebagai
manusia, kita pasti tak bisa menghindar dari berbagai perubahan yang akan
terjadi ketika Ramadan tiba. Perubahan tak yang tak hanya di masjid dan surau
yang semakin ramai, namun juga di jalan-jalan dan yang pasti tak bisa
terhindarkan, yakni di pusat perbelanjaan.
Ramadan menjadi moment untuk mendulang ‘omzet’ bagi setiap
pusat bisnis dimanapun berada. Disinilah, keimanan kita akan diuji. Meramaikan
Ramadan dengan banyak khusuk di masjid, atau sibuk berkutat di mall untuk
shopping. Wallahu 'alam
bi Showaf. Semoga
kita tidak menjadi bagian dari golongan yang menyia-nyiakan Ramadan.
Welcome Ramadan. Semoga bisa jadi awal untuk memperbaiki
diri, akhlak dan ibadah kita menjadi lebih berkualitas. Amin.
No comments:
Post a Comment