Dulu, ketika saya baru lulus SMA,
saya sempat heran dengan keinginan teman sekolah yang bilang akan menikah
sebelum dia masuk perguruan tinggi. Menurutnya, nikah selagi usia masih muda
akan membuat dia serasa hidup ‘lebih lama’. Maksudnya, dia tak harus menunggu
menjadi tua untuk bisa mendampingi anaknya menjadi besar ataupun ketika cucu
lahir kelak.
Kini, setelah belasan tahun, saya
pun bersua dengan dia kembali. Teman saya ini masih sama seperti dulu. Cantik
dan mempesona. Bahkan, ketika bertemu, ada seorang pria muda (remaja) berdiri
di sebelahnya. Remaja itu tak lain adalah putra sulungnya. Di saat putra saya
yang saat ini masih duduk di kelas tiga, putra teman saya ini ternyata sudah
memasuki usia SMA. Wow!
Saya jadi sadar, mungkin benar
ini yang dimaksud teman saya dengan ‘hidup lebih lama’. Walau anak sudah besar,
namun penampilan fisik masih fresh dan fit. Di saat wanita seusianya masih
sibuk mengurus anak kecil, dia justru sudah bisa enjoy berdiskusi, bahkan bebas
jalan-jalan bersama buah hatinya yang kini justru lebih pantas jadi temannya.
Apa yang terjadi pada teman saya
ini tentu tak bisa dipisahkan dengan apa yang telah ia putuskan dahulu. Dan
bukan hal mudah bagi setiap orang ketika kemudian memilih menikah muda. Banyak
persiapan yang harus dilakukan, salah satunya mental yang kuat untuk bisa
bersikap matang.
![]() |
@ aimeeharis |
Dan bukan pula tidak tahu
risikonya ketika teman saya ini memutuskan untuk menikah lebih dahulu, sebelum
kemudian dia berkutat dengan dunia perkuliahannya. Selain karena merasa sudah
mendapatkan jodoh, dia juga mengaku sangat merindukan kehidupan berkeluarga.
Soal kesiapan, menurutnya, semua itu bisa dilakukan jika kedua pihak mau
berkomitmen. Padahal, saat itu, dia sangat tahu bahwa calon suaminya juga
sama-sama belum mapan. Bahkan, mungkin belum mandiri dalam hal ekonomi.
Segala hal memang penuh
tantangan. Begitu pula dalam pernikahan, apalagi nikah di usia yang belum
matang. Namun, tak hanya usia yang mempengaruhi kedewasaan seseorang. Karakter
dan kecerdasan spiritual juga menjadi dasar untuk bisa bertahan dalam membangun
rumah tangga yang sakinah hingga.
Saya menganggap, nikah muda tak
harus ditakuti apabila seseorang memang telah siap secara materi, mental,
maupun spiritual.
No comments:
Post a Comment