Friday, 5 April 2013

Nikah Muda untuk ‘Hidup Lebih Lama’

Dulu, ketika saya baru lulus SMA, saya sempat heran dengan keinginan teman sekolah yang bilang akan menikah sebelum dia masuk perguruan tinggi. Menurutnya, nikah selagi usia masih muda akan membuat dia serasa hidup ‘lebih lama’. Maksudnya, dia tak harus menunggu menjadi tua untuk bisa mendampingi anaknya menjadi besar ataupun ketika cucu lahir kelak. 

Kini, setelah belasan tahun, saya pun bersua dengan dia kembali. Teman saya ini masih sama seperti dulu. Cantik dan mempesona. Bahkan, ketika bertemu, ada seorang pria muda (remaja) berdiri di sebelahnya. Remaja itu tak lain adalah putra sulungnya. Di saat putra saya yang saat ini masih duduk di kelas tiga, putra teman saya ini ternyata sudah memasuki usia SMA. Wow!

Saya jadi sadar, mungkin benar ini yang dimaksud teman saya dengan ‘hidup lebih lama’. Walau anak sudah besar, namun penampilan fisik masih fresh dan fit. Di saat wanita seusianya masih sibuk mengurus anak kecil, dia justru sudah bisa enjoy berdiskusi, bahkan bebas jalan-jalan bersama buah hatinya yang kini justru lebih pantas jadi temannya. 
Apa yang terjadi pada teman saya ini tentu tak bisa dipisahkan dengan apa yang telah ia putuskan dahulu. Dan bukan hal mudah bagi setiap orang ketika kemudian memilih menikah muda. Banyak persiapan yang harus dilakukan, salah satunya mental yang kuat untuk bisa bersikap matang.

@ aimeeharis
Dan bukan pula tidak tahu risikonya ketika teman saya ini memutuskan untuk menikah lebih dahulu, sebelum kemudian dia berkutat dengan dunia perkuliahannya. Selain karena merasa sudah mendapatkan jodoh, dia juga mengaku sangat merindukan kehidupan berkeluarga. Soal kesiapan, menurutnya, semua itu bisa dilakukan jika kedua pihak mau berkomitmen. Padahal, saat itu, dia sangat tahu bahwa calon suaminya juga sama-sama belum mapan. Bahkan, mungkin belum mandiri dalam hal ekonomi.

Segala hal memang penuh tantangan. Begitu pula dalam pernikahan, apalagi nikah di usia yang belum matang. Namun, tak hanya usia yang mempengaruhi kedewasaan seseorang. Karakter dan kecerdasan spiritual juga menjadi dasar untuk bisa bertahan dalam membangun rumah tangga yang sakinah hingga.
Saya menganggap, nikah muda tak harus ditakuti apabila seseorang memang telah siap secara materi, mental, maupun spiritual. 
  

No comments: