Tuesday, 22 April 2014

INDAHNYA MEMULAI KEHIDUPAN BARU

     Ibu ibarat pensil di atas kanvas yang membentuk dan mewarnai kehidupan seorang anak. Tak hanya ketika seorang anak telah lahir ke dunia, pun sejak si kecil di dalam rahimnya.
     Ketika sel sperma memulai perjalanannya mencari sel telur hingga pembuaahan itu terjadi dan membentuk embrio. Bahkan saat sang Khalik mulai meneteskan detak jantung di dalamnya, maka itulah awal kehidupan benar-benar dimulai.
    Ketika Allah sudah memutuskan untuk menitipkan amanah tersebut, maka seorang ibu menjadi wanita yang istimewa. Di dalam tubuhnya, awal kehidupan itu terjadi. Sembilan bulan bukanlah waktu yang pendek untuk melewati masa kehamilan dan merawat janin dengan penuh kasih sayang. Segala rasa, pikiran, serta asa melebur menjadi satu bersamaan dengan tumbuhnya embrio menjadi janin hingga lahir sang buah hati.

     Sang ibu yang sabar dan menikmati berbagai tahap kehamilan adalah sebuah fenomena indah dan unik. Mulai dari mengalami morning sickness, ngidam, bahkan mungkin kesehatan yang drop. Belum lagi tingkat hormon meningkat yang berdampak pada kondisi psiklogis.
     Perubahan fisik yang tak henti dari hari ke hari semakin membuat ibu hamil tak percaya diri. Kegalauan karena perubahan perut yang makin membesar serta kondisi psikis yang kurang siap, membuat sang ibu mudah tersulut emosi.
  Walau demikian, sang ibu tetap sosok yang spesial. Sosok yang dianggap sempurna oleh sang Khalik untuk dititipkan bibit generasi yang baru. Karenanya, apapun yang dialami ibu ketika melewati masa hamil, tetaplah sebuah perjalanan yang unik dan istimewa.


     Perjalanan janin dalam rahim selama sembilan bulan dijaga dan dirawat ibu dengan penuh kasih sayang. Karena ibu paham bahwa ‘sesuatu’ di dalam rahimnya adalah sebuah kehidupan. Apapun yang ibu lakukan, tentu ‘kehidupan’ yang ada di dalam rahimnya akan ikut merasakan pula.
     Jikalau ibu sedang gembira, maka bayi di dalam rahimnya pun merasakan hal yang sama.  Demikian pula ketika sang ibu sedang dalam kesedihan, maka tak bisa dipungkiri, tetesan air mata sang bayi akan muncul walau mereka masih di dalam perut sang ibu.
     Karena itu pula, mengasuh seorang anak atau buah hati tak hanya ketika si kecil sudah lahir. Sejak dalam kandungan, buah hati sangat meresapi segala pola asuh yang diberikan ibu. Segala tingkah dan akhlak yang ibu lakukan, akan sangat berpengaruh pada buah hati mereka kelak. 
    Karena ibu ibarat pensil, maka sepatutnya, pensil tersebut menorehkan bentuk dan warna yang indah di atas kanvasnya. Dan masa kehamilan adalah awal untuk menuangkan keindahan itu pada generasi yang akan dilahirkannya.

@aimeeharis

No comments: