Wednesday, 17 October 2012


BATIK & Nilai Heritage


   Batik kini makin mendunia. Sejak diakui sebagai warisan dunia sejak 4 tahun lalu, batik mengalami perkembangan luar biasa. Bagi desainer, batik menjadi bagian penting setiap di koleksi terbaru mereka.  

   Di kalangan pemakai sendiri, batik bukan pajangan tapi adalah outfit sehari-hari. Bahkan para selebriti, mengaku bangga menjadikan batik sebagai bagian dari trendsetter dan kostum panggung mereka.

   Kabar menggembirakan ini semakin harum ketika kita tahu bahwa batik tak sekedar tenar di negeri sendiri. Di mancanegara, para selebriti dunia memilih batik sebagai salah satu style fashion mereka. Bahkan, label ternama Gucci memasukkan motif batik menjadi salah satu koleksi andalan.

   Kondisi positif ini patut membuat kita semakin peduali, betapa pentingnya menghargai karya (bangsa) sendiri. Diterimanya batik hingga ke dunia internasional tentu saja beralasan. Bukan hanya keindahan batiknya, tapi adalah nilai heritage dari batik itu sendiri.

   Batik tak sekedar lembaran kain dengan motif yang tergores disana. Namun, setiap titik yang tertuang dalam motifnya, dipenuhi dengan nilai filosifi yang mendalam. Bagaimana tidak, dalam proses pembuatannya saja, seni batik, terutama batik tulis banyak melambangkan kesabaran pembuatnya. Setiap hiasan dibuat dengan teliti melalui proses yang panjang dan penuh ketelatenan. Begitu pula dengan kesempurnaan motifnya yang indah, benar-benar menyiratkan ketenangan pembuatnya.

Nana, Ami, Sarie, Bu Dwi, Kiki
   Salah satu contohnya adalah batik dengan motif parang. Dahulu, batik dengan motif parang hanya boleh dikenakan oleh para raja dan bangsawan. Ini disebabkan, motif parang melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Batik jenis ini hanya bisa dibuat dengan penuh ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam proses pembatikan, dipercaya akan menghilangkan kekuatan makna batik tersebut.

   Motif batik tidak hanya dibuat berdasarkan kaidah estetika, tapi juga bersumber dari harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk banyak simbol. Setiap corak batik merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berpikir masyarakat pembuatnya.

   Begitu rumit dan hebatnya proses pembuatan batik, maka tak heran bila batik, khususnya batik tulis bernilai jual tinggi. Sudah selayaknya sebagai pewaris bangsa, kita lebih menghargainya. Tak hanya untuk gaya penampilan diri, tapi juga memahami nilai filosofinya.

Twitter: @aimeeharis

No comments: